BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat senantiasa berubah seiring dinamika sosial, budaya dan politik. Realitas semacam inilah yang harus diperhatikan dan diantisipasi secara cepat dan tepat.
Dalam kontek pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat, nampaknya perubahan tersebut harus selalu mempertimbangkan potensi dan tradisi lokal mayarakatnya. Karenanya, penguatan masyarakat melalui pemberdayaan adalah salah satu diantara ikhtiar yang sekiranya dilakukan.
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Cirebon, pemerintah daerah Cirebon merupakan Isntansi Negara yang mendapat mandat untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan proporsinya. Sejalan dengan mandat tersebut, program KKM STAIN adalah salah satu kegiatan penelitian untuk pemberdayaan masyarakat dalam kontek tersebut, satu diantaranya menggunakan riset aksi partisipasif participatori Action Research (PAR).
Dengan kerangka piker tersebut, maka KKM STAIN Cirebon Tahun Akademik 2008/2009 menggunakan metodologi PAR, dengan Tema : ”Perubahan yang diharapkan adalah kehidupan masyarakat yang lebih baik yang dilakukan oleh masyarakat sendiri”.
KKM dengan metode PAR ini dimaksudkan bahwa KKM bukan hanya pengabdian total ke masyarakat berupa fisik tetapi membuka cakrawala berfikir masyarakat untuk memberikan perubahan dalam hal menyelesaikan permasalahan yang ada di daerah yaitu dengan mempelajari gagasan yang datang dari masyarakat, yang masih terpenggal dan belum sistematis, menyeluruh dan menyatu dengan rakyat untuk dikaji dan dijelskan kembali gagasan tadi sehingga mereka benar-benar paham bahwa gagasan itu berasal dari mereka yang kemudian dikembangkan menjadi aksi dan diuji kebenaran gagasan tadi mulai evaluasi bersama dan oleh masyarakat itu pula. Begitu seterusnya di ulang-ulang agar gagasan tersebut menjadi lebih bernilai sepanjang masa.
B. Arah Kegiatan atau Tujuan
Tujuan KKM STAIN Cirebon dengan metodologi PAR yang dilaksanakan di Desa Cikulak Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bersama masyarakat Desa Cikulak Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon melakukan pemberdayaan untuk perubahan sehingga KKM dapat menjadi alternatif riset Islam dan pemberdayaan masyarakat ditengah dinamika masyarakat sekaligus media dakwah mahasiswa terhadap masyarakat.
2. Media pembelajaran dalam memahami arus permasalahan yang berkembang di dalam masyarakat secara riil.
3. Melakukan perubahan peradigmatik dalam penyelenggaraan KKM dari KKM konvensional ke arah riset Islam dan pemberdayaan Desa Cikulak Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon.
C. Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari KKM STAIN Cirebon dengan menggunakan metodologi PAR diantaranya adalah :
1. Masyarakat menyadari tentang persoalan-persoalan yang ada di daerahnya sendiri sesuai dengan potensi dan mereka mampu mencari jalan keluarnya sesuai hasil riset dan pengabdiannya, sehingga masyarakat dapat merespon perubahan secara cepat dan tepat dan begitu seterusnya.
2. Masyarakat mampu mengembangkan generasi-generasi yang peduli terhadap lingkungannya sendiri. Bukan saja pintar secara otak saja akan tetapi yang terpenting dalam masyarakat adalah kecenderungan sosial.
3. Masyarakat STAIN dapat menjadi fasilitas perubahan bersama Desa Cikulak Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon, sehingga temuan-temuannya bisa bermanfaat sesuai dengan kebutuhan masyarakat pemerintahan dan perguruan tinggi secara partisipasif.
D. Fasilitator dan Partisipasi
Berdasarkan hasil kesepakatan penulis bersama dengan teman-teman KKM di Desa Cikulak Kecamatan Waled Kabupaten cirebon, maka dapat diambil suatu keputusan bahwa yang menjadi tim fasilitator berawal dari mahasiswa/mahasiswi KKM kelompok 50 yang berjumlah 14 orang dari semua jurusan (tarbiyah dengan berbagai prodi, syariah dengan berbagai prodi) sedangkan yang menjadi partisipan adalah seluruh warga masyarakat Desa Cikulak Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon.
E. Waktu dan Tempat
KKM XII STAIN Cirebon tahun Akademik 2008/2009 berlangsung dari tanggal 15 Februari 2009 sampai dengan 6 April 2009, bertempat di Kabupaten Cirebon yaitu di Desa Cikulak dan di Desa Babakan, Pabedilan dan Gebang. Adapun untuk kelompok 50 bertempat di Desa Cikulak Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon.
F. Proses Pelaksanaan
Sebelum diterjunkan ke lokasi KKM seluruh mahasiswa mendapat pelatihan (work shop) tentang Metodologi PAR hal ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat memahami konsep PAR ketika di lapangan, dalam pelatihan tersebut diadakan suatu kegiatan yang dinamakan “Live in” yaitu semacam praktikum survey dan studi pendahuluan di daerah sekitar kampus ataupun daerah tempat tinggal dimulai dari tanggal (25 s/d 27 Januari 2009). Penulis dan kawan-kawan yang bergabung dalam kelompok 50 melakukan live in dilingkungan kampus yaitu Graha Mahasiswa dari hasil live in tersebut setiap kelompok diharapkan memperoleh gambaran awal tentang kondisi masyarakat. Hal ini ternyata sangat membantu pada pelaksanaan KKM selanjutnya.
Pada tanggal 25 Februari dilaksanakan pelepasan seluruh mahasiswa KKM secara serentak lalu ke sumber untuk selanjutnya dilepas oleh Bupati Cirebon.
Setelah tiba di lokasi KKM, kegiatan penulis dan kawan-kawan mulai dilaksanakan sejak hari pertama walaupun dalam bahasa sederhana. Selanjutnya kegiatan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah diagendakan oleh P3M secara ringkas kegiatan itu dilaksanakan sebagai berikut :
1. Pelepasan peserta KKM (tanggal 25 Februari 2009).
2. Pelaksanaan loka karya tingkat Desa dengan memilih berbagai permasalahan yang ada dimasing-masing wilayah Desa Cikulak untuk dijadikan prioritas masalah yang akan diangkat dan dibahas dalam loka karya tingkat kecamatan (9 Maret 2009).
3. Pelaksanaan loka karya tingkat Kecamatan yang merupakan kelanjutan dari loka karya tingkat Desa. Dalam loka karya ini dibahas dan dilakukan pemilihan masalah yang akan dibawa ketingkat Kabupaten. Peserta loka karya kecamatan ini masyarakat dari Desa Cikulak.
4. Pelaksanaan loka karya tingkat Kabupaten sebagai tindak lanjut dari loka karya kecamatan dengan agenda pembahasan dan pemilihan masalah yang akan direkomendasikan pada pihak-pihak terkait. Masalah yang dibahas adalah masalah dari Kecamatan Aruhan dan Kecamatan Cantigi (tanggal 19 April 2009).
G. Jadwal dan Cara Penggalian Informasi
Agenda kegiatan yang direncanakan oleh kelompok 50 (kelompok penulis) adalah sebagai berikut :
No | Tanggal | Kegiatan |
1. | 26 Februari s/d 7 Maret 209 | - Perkenalan dengan masyarakat. - Observasi lanjutan dari temuan data seketika live in. - Persiapan lokasi kegiatan PAR. - Sosialisasi tentang PAR kepada pengurus RW dan masyarakat. |
2. | 8 Maret s/d 21 Maret 2009 | - Rapat antar masyarakat membahas permasalahan temuan bersama masyarakat. - Persiapan loka karya Desa. - Mendiskusikan realitas sosial yang dilaksanakan dengan kegiatan PAR. |
3. | 22 Maret s/d 31 Maret 2009 | - Konsentrasi pelaksanaan bersama masyarakat desa. - Evaluasi kegiatan. |
4. | 01 April s/d 04 April 2009 | - Melaksanakan loka karya wilayah. - Persiapan dengan masyarakat. |
Adapun penggalian informasi, disesuaikan dengan konsep PAR yaitu lebih menekankan pada pendekatan secara personal atau kelompok melalui wawancara secara langsung maupun tidak langsung, serta ditambah dengan hasil observasi yang diperoleh masyarakat.
H. Informasi-informasi yang digunakan
Lokasi KKM yang penulis dan rekan lainnya dalam kelompok 50 di Desa Cikulak mulai dari Dusun I sampai Dusun 4 tentang sarana dan prasarana umum, pendidikan, ekonomi, kesehatan hal ini dikarenakan masyarakat Desa Cikulak yang bersifat dinamis karena adanya pemikiran-pemikiran mereka untuk maju. Informasi ini penulis dapat dari wawancara langsung kepada pengurus Rw. Tokoh pendidikan/Agama dan masyarakat setempat.
BAB II
PERSIAPAN PENGKAJIAN WILAYAH
A. Persiapan Lokasi
Agenda pertama yang harus dipersiapkan sebelum terjun ke masyarakat adalah persiapan lokasi yang sangat penting untuk kelancaran proses pelaksanaan kajian. Persiapan ini diawali dengan proses sosialisasi. Harapan dari persiapan lokasi ini adalah masyarakat dapat memahami maksud dan tujuan pelaksanaan KKM. Pada tahap selanjutnya, proses persiapan lokasi salah satunya dengan diadakannya Live in di lokasi KKM yang sebelumnya telah ditentukan oleh Panitia.
Persiapan lokasi ini meliputi kegiatan pencarian posko untuk tempat tinggal selama KKm berlangsung. Posko yang pada akhirnya ditempati selama proses pengkajian wilayah di Desa Cikulak secara partisipasif adalah berada di Dusun I Blok Manis Desa Cikulak Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon.
B. Tim PAR dan Kegiatan Pembekalan Metodologi PAR
Tim PAR dalam KKM XII STAIN Cirebon adalah mahasiswa STAIN Cirebon semester 8 (delapan) atau lebih yang telah mendaftar ke pihak panitia dengan menyerahkan segala persyaratan yang diperlukan dan mengikuti Work Shop kemudian dinyatakan lulus oleh panitia KKM. Tim PAR yang kemudian ditempatkan di desa Cikulak Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon berjumlah 15 (lima belas) orang, tetapi ada satu mahasiswa yang bermasalah sehingga dinyatakan gugur, ke-14 mahasiswa tersebut adalah :
Daftar Peserta KKM Kelompok 50 Desa Cikulak Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon
No | Nama | NIM | Prodi | Jk |
1. | Nunung Sabariyah | 505 407 45 | BIO-1 | P |
2. | Ade Adha Hilmanuddin | 505 407 62 | BIO-2 | L |
3. | Ani Rozani | 505 470 066 | BIO-3 | P |
4. | Yuyu Nurkhasanah | 505 470 110 | BIO-4 | P |
5. | Sumiyati | 505 406 62 | MTK-1 | P |
6. | Lutfiansyah | 505 403 27 | MTK-2 | L |
7. | Lia Irawati | 505 407 00 | MTK-3 | P |
8. | Siswahyudi | 505 407 11 | MTK-4 | L |
9. | Aisyah R. Firdausi | 505 302 07 | EPI-3 | P |
10. | Khasanudin | 505 401 20 | IPS-1 | L |
11. | Qoriatun | 505 470 028 | IPS-2 | P |
12. | Syu’aib | 7480050 | PGMI-1 | L |
13. | Umi Atiyah | 7480081 | PGMI-2 | P |
14. | Murita | 505 301 30 | EPI-1 | L |
15. | Hetty Rahmawati | 505 470 014 | IPS-2 | P |
Sebelum pengkajian wilayah langsung secara partisipasif, ada kegiatan pembekalan metodologi PAR (Participatory Action Research). Kegiatan ini berlangsung selama 3 (tiga) hari, yaitu mulai Selasa 25 Januari 2009 s/d Jum’at 27 Januari 2009. Agenda pembekalan ini dimaksudkan untuk mengenalkan metodologi PAR kepada Tim PAR yang akan terjun ke lapangan.
Dalam waktu 3 (tiga) hari tersebut, selama 3 (tiga) hari digunakan untuk pemberian materi tentang teknik-teknik PAR dari mulai sistem yang dipakai kepada instrumen-instrumen yang diperlukan untuk kajian PAR.
C. Pengkajian Data Sekunder (Sekilas tentang Cikulak)
1. Luas Desa
Luas tanah Desa Cikulak 185,808 Ha / 185868 Km2 yang terbagi kedalam :
a. Tanah Sawah 118,399 Ha dengan rincian sebagai berikut :
- Sawah irigasi teknis 118,899 Ha
- Sawah irigasi ½ teknis 22,725 Ha
- Sawah tadah hujan 50 Ha
b. Tanah kering (pemukiman) 44,244 Ha
c. Tanah fasilitas umum 8,150 Ha
- Tanah Kas Desa 22 Ha
- Perkantoran Pemerintah 0,506 Ha
- Lainnya 6,470 Ha.
2. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Desa Cikulak tahun 2008-2009 adalah 6.784 jiwa dengan rincian 3,440 jiwa adalah laki-laki dan 3.344 jiwa adalah perempuan. Dengan jumlah KK 1.771 berdasarkan hasil pengamatan melalui trand and ghange jumlah penduduk desa Cikulak dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang rata-rata antara 75-100 jiwa per tahun.
3. Sarana dan Prasarana Transportasi
a. Jalan Umum
sarana transportasi yaitu jalan umum mulai dibangun pada tahun 1963 pada masa pemerintahan desa yang dipimpin oleh pak jenggot, terdapat di Desa Cikulak yang kondisinya rusak parah. Berdasarkan matrik ranking jalan rusak menempati urutan terakhir yang memperoleh skor 1, kemudian dalam matrik ranking penyelesaian masalah jalan rusak mendapatkan skor yang sama dengan permasalahan banyaknya anak putus sekolah yaitu 4 skor.
b. Jembatan
sarana transportasi yang lain adalah jembatan umum yang terbentang ditengah-tengah pesawahan dan perempangan yang terdapat di Desa Cikulak berdasarkan hasil transektoral manfaatnya sebagai alat penyebrangan menuju desa lain dan kecamatan (jalan alternativ).
4. Mata Pencaharian warga
Mata pencaharian pokok masyarakat Cikulak sebagian besar adalah sebagai buruh tani dan perantauan atau buruh swasta (bekerja diluar kota jika pertanian di desa menurun) yang mencapai 60 % dari jumlah penduduk 6.784 jiwa, sebagian yang lain sebagai pedagang berjumlah 48 orang, sedangkan pegawai negeri di desa Cikulak berjumlah 5 orang.
5. Sosial Keagamaan
Warga masyarakat Desa Cikulak beragama Islam 100 % dan sering mengadakan acara rutin seperti pengajian ibu-ibu setiap hari Jum’at (setelah sholat Jum’at) yang disebut juga dengan Jamiyahan, dan ngaji kuping setiap hari senin jam 08.00 WIB s/d 11.30 dan tak lupa kegiatan keagamaan bapak-bapak ataupun anak-anak seperti pengajian rutin.
Adapun sarana da prasarana peribadatan yang terdapat di Desa Cikulak adalah 1 Masjid yang terdapat di dusun II yang berdekatan dengan kantor kuwu setempat, dan 7 Musholla.
6. Lembaga kemasyarakatan
Lembaga lemasyarakatan yang terdapat di Desa Cikulak adalah sebagai berikut :
- PKK Desa Cikulak.
- Organisasi kepemudaan (karang turuna).
- BPD Desa Cikulak.
- Majlis Nurul Mutakim.
7. Keadaan Sosial Kebudayaan
Dalam bidang kebudayaan yang merupakan wujud pelestarian budaya yang telah ada di masyarakat senantiasa mengedepankan kegiatan yang bersifat kegotong royongan. Hal ini adalah merupakan wujud pelestarian budaya yang telah ada sejak dulu. Segala bentuk kebudayaan yang ada di Desa Cikulak selalu diadakan secara bersama-sama dan selalu diisi dengan doa-doa kepada Allah yang dipimpin oleh seorang sesepuh. Adapun acara yang sudah membudaya diantaranya adalah Muludan, Tahilan, Ngunjung, Mapang Sri dan Ngindung.
8. Pendidikan
Sarana pendidikan yang terdapat di Desa Cikulak yang berdiri dari tahun 1982 adalah 2 buah bangunan SD (bangunan SD I dan SD II), sedangkan untuk Madrasah Diniyah dan SMP ada di daerah Ciledug Babakan.
Jumlah penduduk yang belum sekolah 1.179 orang, usia 7-45 yang tidak sekolah adalah 107 orang. Pernah sekolah tapi tidak tamat berjumlah 203 orang, lulusan SD sederajat berjumlah 50 orang SLTP sederajat 25 orang, SLTA sederajat 15 orang dan perguruan tinggi 14 orang.
D. Hasil Pengkajian Program dan Kebijakan Lembaga
Pada dasarnya aparat pemerintah Desa Cikulak sangat peduli terhadap pendidikan keagamaan. Hal itu ditunjukkan dengan sifat respek dan doronga mereka pelaksanaan kegiatan keagamaan. Sikap positif yang ditunjukkan dan bahkan dilakukan oleh pihak aparat desa dan PKK untuk mengadakan pengajian rutin ibu-ibu. Dan bahkan segala bentuk kegiatan dipusatkan di Balai Desa.
Akan tetapi kebijakan dan antusias tersebut masih belum selaras dengan kenyataan di lapangan. Salah satu penyebabkanya disamping kultur masyarakat yang sudah untuk diarahkan dan diperbaiki juga karena kesibukan dengan pekerjaan masing-masing dan kurangnya komunikasi antara aparat desa dengan warga.
BAB III
PELAKSANAAN PENGKAJIAN WILAYAH
A. Langkah-Langkah Kegiatan di Lapangan
Dalam kuliah kerja mahasiswa (KKM) dijalankan dengan menggunakan sistem PAR (Participatory Action Research) ini berbeda dengan sistem konvensional. KKM dengan sistem konvensional ini dijalankan dengan seluruh inisiatif dari peserta KKM. Sedangkan pada sistem PAR peserta KKM ini mengadakan kegiatan sesuai dengan inisiatif sendiri, karena hal itu dilatar belakangi oleh sebuah keyakinan bahwa perubahan yang diharapkan adalah kehidupan masyarakat yang lebih baik yang dilakukan oleh masyarakat sendiri dalam keyakinan itu bisa diterima karena adanya perubahan yang dibangun oleh orang yang bersifat sementara.
Oleh karena itu, dalam hal kegiatan dilapangan KKM dengan menggunakan sistem PAR, hal ini dengan persiapan dilokasi masing-masing dilakukan agar selama kegiatan pengkajian wilayah bisa berjalan dengan lancar dan juga mendapat dukungan atau respon dari masyarakat.
Dari data dan teknik-teknik PAR baru dibuat berdasarkan kesepakatan siantara masyarakat informan, konsekuensi yang logis dari kegiatan-kegiatan itu adalah peserta KKM harus segera mencari solusi terhadap beberapa masalah yang ditemui dan diakui oleh masyarakat. Sebagai follow up atas solusi-solusi yang diajukan oleh tim PAR bersama masyarakat segera melakukan aksi untuk menyelesaikan masalah itu. Akan tetapi, dalam hal itu masyarakat Desa Cikulak adalah pemegang kendali, sementara tim PAR hanya bertindak sebagai fasilitator dan partisipan.
Secara umum, kegiatan yang dilakukan selama KKm adalah sebagai berikut :
AGENDA KEGIATAN
KULIAH KERJA MAHASISWA (KKM) XVI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) CIREBON
TAHUN AKADEMIK 2008/2009
Kabupaten Cirebon, 25 Februari s.d 6 April 2009
No | Nama Kegiatan | Waktu |
I. | PERSIAPAN : | |
| 1. Pendaftaran Peserta KKM | 3 – 17 Januari 2009 |
| 2. Workshop Calon DPL | 25 – 27 Januari 2009 |
| 3. Pelatihan calon peserta KKM | 2 – 10 Februari 2009 |
| 4. Pengumuman kelulusan workshop | 12 Februari |
| 5. Daftar ulang peserta yang lulus | 13 – 16 Februari 2009 |
| 6. Penentuan kelompok, DPL & Lokasi | 17 Februari 2009 |
| 7. Pembekalan teknis | 18 – 19 Februari 2009 |
| 8. Konsolidasi antar DPL dan peserta | 20 Februari 2009 |
| 9. Pengambilan Fasilitas peserta | 21 Februari |
| 10.Survey peserta ke lokasi KKM | 22 – 23 Februari 2009 |
II. | PELAKSANAAN KKM : | |
| 1. Pelepasan KKM | 25 Februari 2009 |
| 2. Lokakarya tingkat desa | 3 – 5 Maret 2009 |
| 3. Lokakarya tingkat kecamatan | 15 – 17 Maret 2009 |
| 4. Lokakarya tingkat kabupaten | 27 – 30 Maret 2009 |
| 5. Penarikan peserta/penutupan | 6 April 2009 |
III. | KEGIATAN AKHIR/PELAPORAN : | |
| 1. Penyusunan laporan | 7 – 16 April 2009 |
| 2. Penyerahan laporan | 17 – 20 April 2009 |
| 3. Presentasi/pengujian laporan | 22 – 25 April 2009 |
| 4. Revisi laporan | 23 – 27 April 2009 |
| 5. Penyerahan nilai akhir | 25 – 28 April 2009 |
| 6. Pengumuman nilai | 1 – 2 Mei 2009 |
| 7. Pengambilan sertifikat | 10 Mei 2009 |
| 8. Evaluasi & RTL (seminar hasil KKM) | 15 Mei 2009 |
B. Kesulitan-Kesulitan yang Dihadapi di Lapangan
Dalam melakukan atau menjalankan suatu usaha pasti akan menemui kendala-kendala ataupun kesulitan tak terhindarkan adalah :
1. Ketidakpastian mahasiswa dalam melaksanakan PAR. Hal ini telah dirasakan sejak workshop pembekalan metodologi PAR yang tidak sistematis dan efisien. Ketidakpastian tersebut tidak dapat dibantu oleh buku panduan yang ada. Buku panduan yang diterbitkan oleh P3M, isi dan pemaparannya membingungkan.
2. Masyarakat kurang faham mengenai metode KKm dengan sistem PAR (Participatory Action Research) yang dijalankan tahun ini, karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memberikan pemahaman pada masyarakat.
3. Masyarakat tidak bisa dikumpulkan pada pagi hari ataupun siang hari, dikarenakan profesi mereka yang kebanyakan sebagai tani/petani sehingga proses pencarian data-data dilakukan pada sore ataupun malam hari saat masyarakat tengah istirahat.
4. Masyarakat tersebut umumnya mengetahui bahwa kegiatan KKM itu merupakan suatu kegiatan yang mengarah pada pembangunan fisik.
5. Tentang adanya faktor bahasa, dimana peserta KKm hanya sedikit yang berbahasa jawa.
BAB IV
TEMUAN-TEMUAN
Kebudayaan merupakan hasil budi daya manusia yang kemudian menjadi karakter dan ciri khas. Dari kebudayaan tersebut akan selalu eksis jika dianggap mempunyai hubungan, bahkan manfaat tertentu bagi masyarakat itu sendiri. Tetapi sebaliknya jika kebudayaan tertentu merupakan sesuatu yang kurang baik dan dianggap tidak bermanfaat bagi masyarakat maka akan hilang dengan sendirinya.
Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari berbagai narasumber terdapat beberapa kebudayaan yang masih mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Desa Cikulak. Kebudayaan tersebut merupakan asli daerah dan adapula kebudayaan yang berasal dari Islam lokal.
Kebudayaan internal merupakan kebudayaan yang timbul dari sejarah geografis dan sejarah ekonomis Desa Cikulak. Mayoritas petani dan beragama Islam. Sehingga kebudayaan itu sendiri lebih berkiblat pada bidang pertanian, agama dan hiburan. Budaya tersebut dari tahun ke tahun mengalami perubahan seiring dengan tuntutan zaman yang semakin maju dengan adanya perubahan ini akan membawa masyarakat yang lebih maju dan baik.
Kebidudayaan Islam lokal merupakan kebudayaan masyarakat Indonesia yang dicampur dengan ajaran Islam yang berkembang pada masa para wali. Desa Cikulak dan daerah sekitarnya adalah pengikut Sunan Gunung Jati, maka kebudayaan inipun sangat kental di masyarakat.
Adapun kebudayaan-kebudayaan yang ada di Desa Cikulak adalah sebagai berikut :
1. Ngunjung
Ngunjung adalah tradisi yang masih melekat dikalanagan masyarakat Cikulak. Kata “Ngunjung” berarti mendatangi atau sama dengan bahasa Indonesia mengunjungi atau berkunjung. Adapun yang dimaksud disini adalah berziarah ke Makam para leluhur atau orang tua yang sudah meninggal dunia dengan membawa makanan atau tumpeng, serta membaca tahlil dan mendoakan keluarga yang sudah meninggal.
2. Tahlilan
Tahlilan ini dilakukan ketika ada orang meninggal dari mulai 7 hari, 40 hari, 100 hari, satu tahun dan 1000 hari.
3. Puputan
Puputan adalah memotong rambut bayi ketika berusia 40 hari dan pemberian nama.
4. Muludan
Muludan adalah hari memperingati kelahiran nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan pada bulan mulud dalam bentuk selametan yang bertempat di perumahan maupun di masjid, yang ciri utamanya diberi ember untuk masing-masing orang yang ikut muludan yang isinya berupa nasi, lauk pauk, jaburan dan buah-buahan.
5. Keranda
Keranda adalah sebuah alat untuk menguburkan orang yang meninggal dan terbuat dari bambu yang identik dengan tandu.
6. Tujuh Bulan
Tujuh bulan adalah acara ketujuh bulanan orang yang hamil yang sekaligus cara memandikannya dengan air 7 sumur yang dianggap sumur itu yang tua.
Selain yang ada diatas ada pula temuan yang lain selama kegiatan pengkajian wilayah desa Cikulak secara partisifatif, ada beberapa yang menonjol yang dirasakan masyarakat. Masalah-masalah itu adalah sebagai berikut:
1. Sungai Ciberes, merupakan sungai yang berbatasan langsung dengan desa Pabuaran Kidul kecamatan Pabuaran. Sungai ini mempunyai potensi yang lumayan, tetapi keadaan sungai ini perlu diperhatikan karena tanggul-tnggul sepanjang aliran sungai ini sudah tidak layak lagi atau sudah rusak dan sering terjadi pendangkalan akibat lumpur dan sampah yang terbawa aliran sungai pada saat banjir.
2. Sampah, masalah sampah didesa ini merupakan masalah yang paling sering ditemui terbukti dari tiap-tiap rumah penduduk tidak memiliki bak pembuangan sampah dilingkungannya bahkan di desa yang cukup luas ini tidak memiliki TPS sehingga sampah berserakan dimana-mana.
3. Penerangan Jalan Umum (PJU), di desa Cikulak terdapat jalan raya yang yang cukup ramai aktivitas lalu lintasnya karena jalan raya ini merupakan jalur yang menghubungkan Sindang Laut-Waled dengan Ciledug-Babakan. Akan tetapi pada malam hari jalan ini terlihat gelap karena belum ada Penerangan Jalan Umum (PJU) yang memadai sehingga sering terjadi kecelakaan dan tindak criminal.
4. Masjid dan Mushola (tempat ibadah), selayaknya tempat ibadah, mushola yang kami temukan didesa Cikulak lumayan cukup banyak sekitar 10 mushola. Namun sebagian besar tempat ibadah yang kami temui memiliki beberapa kendala yang membuat keberadaan masjid itu kurang optimal dalam penggunaannya seperti, jamaahya yang sedikit, kurang optimalnya untuk kegiataan keagamaan dan kurangnya jumlah kiyai atau ustad sebagai pengurus masjid dan masalah keagamaan desa Cikulak.
5. Home Industri, kegiatan usaha didesa ini terbilang cukup bagus terbukti dengan adanya beberapa home industri yang terlihat di desa ini. Masalah utama yang dihadapi kegiatan usaha ini adalah masalah kurangnya modal usaha dan pemasaran hasil produksinya. Selain itu kegiatan usaha ini kurang menyerap tenaga kerja karena hanya dilakukan oleh para angota keluarganya saja.
6. Sekolah, Keadaan pendidikan di desa Cikulak terbilang cukup baik terlihat dari keadaan fisik sekolah yang cukup bagus. Namun, jika dilihat lebih teliti lagi, kita akan menemui masalah bahwa sekolah didesa Cikulak letaknya terbilang jauh dari pemukiman, sehingga anak-anak yang harus sekolah SD khususnya, harus rela berjalan kaki sekitar setengah jam. Selain itu masih ada sarana dan prasarana sekolah yang masih belum memadai dan juga masih kurangnya dana untuk subsidi biaya pendidikan di desa Cikulak ini.
Solusi dari masalah tersebut, pemerintah desa mengajukan proposal ke Bina Marga dan Pemkab setempat.
Mengenai kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak usia dini dikarenakan pendidikan orang tua masih rendah. Salah satu cara agar orang tua bisa meningkatkan pendidikan dan pengetahuan anaknya, dengan memberikan penyuluhan tentang pentingnya pendidikan anak usia dini.
Untuk mencapai suatu keberhasilan suatu program, sangat tergantung dengan adanya pelaksanaan program tersebut dan juga adanya kekompokan dari semua pihak yang mendukung adanya program tersebut.
D. Tingkat Kesiapan Masyarakat
Masyarakat sangat mendukung dan berpartisipai dengan adanya program-program dari pemerintah desa demi kemajuan bersama. Terutama keberadaan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), mereka mengantarkan anak-anaknya yang masih berusia dini untuk pergi ke sekolah.
BAB V
ANALISIS MASALAH
A. Masalah Utama
Masalah selama 40 hari di desa Cikulak, saya menemukan beberapa macam masalah yaitu kurangnya saluran limbah atau solokan karena masih rendah dikarenakan banyak orang yang tidak mengerti dengan kesehatan diri sendiri, adapun masyarakat yang sibuk sendiri dengan kesibukan masing-masing sehingga tidak peduli dengan saluran pembuangan air limbah yang ada di setiap rumah-rumah maupun di jalan-jalan kurang adanya solokan untuk jalan air. Sehingga penulis mengadakan kegiatan kerja bakti bersama masyarakat di desa Cikulak untuk membersihkan saluran air atau solokan yang ada di desa Cikulak tersebut dan mengadakan penambahan pembuatan solokan yang harus di adakan solokan di daerah yang belum tersedia solokan dan penulis meminta ke pada masyarakat dan pemerintah untuk berpartisipasi untuk menambah tempat pembuangan air limbah. Sehingga desa Cikulak terlihat bersih, nyaman dan indah di pandang mata.
B. Masalah-masalah Ikutan
Disamping masalah-masalah utama utama masalah-masalah ikutan misalnya pendidikan orang tua rendah, kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak, kurangnya lahan atau sarana pendidikan anak dan letak sekolah jauh. Seperti saya lihat sendiri, selama berkunjung ke masyarakat mash sebagian orang tua yang membiarkan anaknya untuk bermain bersama teman-teman dikala waktu pagi hari. Begitupun letak sekolah sangat jauh misalnya sekolah SD yang ada di desa Cikulak hanya ada 2 sekolah, sedangkan SMP yang ada di desa Cikulak belum ada sekolahannya maupun SMA. Sekolah SMP dan SMA hanya ada di Pabuaran, Babakan, Ciledug, Sindang laut tidak ada di desa Cikulak. Sehingga pendidikan yang ada di desa Cikulak yang kebanyakan lulusan SD.
C. Prioritas Program
Mengenai kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak usia dini dikarenakan pendidikan orng tua masih rendah. Salah satu cara agar orang tua bisa masalah yang menjadi prioritas priogram yang ada di desa Cikulak adalah masalah Tidak adanya Pembuangan Sampah TPS dan Penerangan Jalan Umum PJU dikarenakan masih banyak sampah-sampah yang tidak ada tempat pembuangan sampahnya sehingga selokan dijadikan tempat pembuangan sampah sehingga air tidak bisa mengalir dengan lancar dan akan dampak kebanjiran. Maka untuk mengantisipasinya yaitu dengan cara berkerjasama membersihkan saluran air dan sungai-sungai yang ada di desa Cikulak. Adapun masalah penerangan jalan umum yang pada malam hari yang terasa gelap dan solusinya masalah penerangan jalan umum tersebut pemerintah desa mengajukan proposal ke binamarga dan penkab setempat untuk minta bantuan dananya.
Dari prioritas program untuk mencapai lebih baik kita harus menjaga kebersihan suatu program tersebut, dan sangat tergantung dengan adanya pelaksanaan program tersebut dan juga adanya kekompakan dari semu pihak yang mendukung adanya program tersebut. Mudah-mudahan terus berjalan dengan lancar dan selalu ingat dengan kebersihan.
D. Tingkat Kesiapan Masyarakat
Masyarakat yang ada di desa Cikulak sangat mendukung dan berpartisipasi dengan adanya program-program dari pemerintah desa demi kemajuan bersama masyarakat setempat. Terutama keberadaan selokan, pembuangan saluran air limbah, mudah-mudahan masyarakat mengerti dengan kesehatan yang ada di desa Cikulak.
BAB VI
REKOMENDASI
Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) yang dilakukan dalam jangka waktu 40 hari, yang tujuannya melakukan perubahan-perubahan pemberdayaan yang ada pada masyarakat kurang untuk menyelesaikan sesuai dengan yang diharapkan yaitu perubahan yang benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat.
Selama pelaksanaan Kulai Kerja Mahasiswa (KKM), penulis melakukan kegiatan sesuai dengan schedule yang telah disusun atau direncanakan berdasarkan kesepakatan mahasiswa KKM beserta masyarakat, permasalahan yang ada pada masyarakat disepakai untuk direkomendasikan pada loka karya tingkat desa, akan tetapi masalah tersebut tidak semuanya ditindak lanjuti oleh pihak desa, tetapi hanya mengangkat masalah-masalah yang urgen. Untuk itu meminta persetujuan seperangkat desa Cikulak yaitu : Bapak Kuwu Ahmad Murhadi beserta Ibu kuwu, Bapak Effendi beserta ibu, bapak Dulsalim, bapak Frida, bapak Ebo, bapak Dullah selaku tokoh masyarakat, Ibu Yayah, Ibu Ijah dan bapak Kacung.
Dengan adanya kesepakatan tersebut, penulis terima dengan adanya kegiatan-kegiatan yang sudah kami rencanakan. Dalam pelaksanaan kegiatan selama berlangsung kami meminjam dokumentasi yang telah disediakan, hal ini sebagai unsur penguat dari setiap program yang dilaksanakan oleh penulis dalam kurun waktu yang sudah ditentukan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v Mapping
v Transektoral
v Diagram Venn
v Daily Routin
v Matrik rangking
v Matrik Penyelesaian Masalah
v Pohon Masalah
v Pohon Tujuan
v Time Line
v Trend and Change
v Action Plan
v Matrik Perencanaan Operasional
v Foto KKM
v Catatan Lapangan/Field Note
v MAP












LAPORAN INDIVIDUAL
KULIAH KERJA MAHASISWA
GELOMBANG XVI
TIDAK ADANYA SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH
ATAU SELOKAN

Disusun oleh :
Nama : YUYU NURKHASANAH
NIM : 505 470 110
Kelompok : 50
Desa/Kecamatan : Cikulak/Waled
DPL : Ahmad Rofi’I, M.Ag. M.A
JURUSAN TARBIYAH BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
CIREBON
2009
MAPPING
DESA CIKULAK KECAMATAN WALED KABUPATEN CIREBON